Ingatlah bahwa Islam tidak mengajarkan terorisme. Dalam hukum Islam,
siapa saja yang melakukan teror dan menakut-nakuti orang lain, ia akan
dikenakan hukuman yang berat. Mereka inilah yang disebut dengan orang
berbuat kerusakan di muka bumi.
Islam pun melarang membunuh orang
lain, bahkan jika satu nyawa dibunuh tanpa alasan yang benar, berarti ia
telah membunuh manusia seluruhnya. Allah Ta’ala berfirman,
“Barangsiapa
yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang
lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan
dia telah membunuh manusia seluruhnya” (QS. Al Maidah: 32).
Ayat
di atas menunjukkan bahwa meneror atau tindakan terorisme terlarang
dalam Islam. Bahkan jangankan meneror… Menakut-nakuti orang lain walau
bercanda atau sekedar lelucon saja dilarang dalam Islam.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak boleh seorang dari
kalian mengambil barang saudaranya, baik bercanda maupun serius.” (HR.
Abu Daud dan Tirmidzi).
Meneror atau menakut-nakuti orang lain itu
termasuk berbuat dosa. Pernah di antara sahabat Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam berjalan bersama beliau, lalu ada seseorang di antara
mereka yang tertidur dan sebagian mereka menuju tali yang dimiliki orang
tersebut dan mengambilnya. Lalu orang yang punya tali tersebut khawatir
(takut).
Lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Tidak halal bagi seorang muslim menakut-nakuti muslim yang
lain.” (HR. Abu Daud dan Ahmad. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa
hadits ini hasan).
Adapun jika ada orang beragama Islam yang
berbuat anarkis didasari oleh niat yang buruk, maka perbuatan mereka
tidak bisa disandarkan pada ajaran Islam, mereka adalah oknum yang tidak
memahami akan ilmu Islam, karena sesungguhnya Islam melarang
tindakan-tindakan anarkis seperti itu.
sumber: blog.berdakwah.net
Rabu, 25 November 2015
tanda kiamat
Salah satu tanda kiamat pernah disampaikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Malaikat Jibril yang datang dalam wujud laki-laki tampan.
أَنْ تَلِدَ الأَمَةُ رَبَّتَهَا
“Jika budak wanita telah melahirkan tuannya” (HR. Muslim)
Demikian sabda Rasulullah menjawab pertanyaan apa tanda-tanda kiamat. Ada tanda lain yang disebutkan setelah kalimat ini, namun fokus kita kali ini pada kalimat ini. Apa makna “budak wanita melahirkan tuannya”?
Imam Nawawi menjelaskan bahwa maksud budak wanita melahirkan tuannya adalah jika seorang laki-laki memiliki budak wanita, lalu berhubungan dengannya dan budak itu melahirkan anak. Anak tersebut kemudian berstatus sebagai tuannya. Pendapat Imam Nawawi ini mewakili pendapat mayoritas ulama.
Makna kedua, orang kaya menjual budak yang telah melahirkan anak darinya. Selang bertahun-tahun setelahnya, sang anak yang telah tumbuh dewasa membeli budak tersebut. Hingga jadilah wanita yang sebenarnya adalahibunya itu menjadi budaknya.
Makna ketiga, sebagian ulama menjelaskan bahwa “budak wanita melahirkan tuannya” adalah kalimat kiasan. Maknanya, ketika orang-orang sudah tak lagi berbakti kepada ibunya. Tidak menghormati ibunya. Tidak memuliakan ibunya. Yang terjadi justru sebaliknya, anak menyuruh-nyuruh ibunya. Anak memperlakukan ibunya seperti pembantu, seperti budak.
Sumber: blog.berdakwah.net
أَنْ تَلِدَ الأَمَةُ رَبَّتَهَا
“Jika budak wanita telah melahirkan tuannya” (HR. Muslim)
Demikian sabda Rasulullah menjawab pertanyaan apa tanda-tanda kiamat. Ada tanda lain yang disebutkan setelah kalimat ini, namun fokus kita kali ini pada kalimat ini. Apa makna “budak wanita melahirkan tuannya”?
Imam Nawawi menjelaskan bahwa maksud budak wanita melahirkan tuannya adalah jika seorang laki-laki memiliki budak wanita, lalu berhubungan dengannya dan budak itu melahirkan anak. Anak tersebut kemudian berstatus sebagai tuannya. Pendapat Imam Nawawi ini mewakili pendapat mayoritas ulama.
Makna kedua, orang kaya menjual budak yang telah melahirkan anak darinya. Selang bertahun-tahun setelahnya, sang anak yang telah tumbuh dewasa membeli budak tersebut. Hingga jadilah wanita yang sebenarnya adalahibunya itu menjadi budaknya.
Makna ketiga, sebagian ulama menjelaskan bahwa “budak wanita melahirkan tuannya” adalah kalimat kiasan. Maknanya, ketika orang-orang sudah tak lagi berbakti kepada ibunya. Tidak menghormati ibunya. Tidak memuliakan ibunya. Yang terjadi justru sebaliknya, anak menyuruh-nyuruh ibunya. Anak memperlakukan ibunya seperti pembantu, seperti budak.
Sumber: blog.berdakwah.net
Beramal untuk bekal
Selain itu, Rasulullah saw. juga menjelaskan kunci kesuksesan yang kedua, yaitu action after evaluation. Artinya setelah evaluasi harus ada aksi perbaikan. Dan hal ini diisyaratkan oleh Rasulullah saw. dengan sabdanya dalam hadits di atas dengan ’dan beramal untuk kehidupan sesudah kematian.’ Potongan hadits yang terakhir ini diungkapkan Rasulullah saw. langsung setelah penjelasan tentang muhasabah. Karena muhasabah juga tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya tindak lanjut atau perbaikan.
Orang yang pandai bukan hanya bisa bekerja atau mengumpulkan harta, tetapi orang yang juga beramal sholeh untuk hari kemudian. Orang tersebut akan sibuk beraktifitas dan juga berinfaq atau membantu sesama agar mendapatkan pahala di hari akhir.
Sumber: nandaauliak.blogspot.co.id
Orang yang pandai bukan hanya bisa bekerja atau mengumpulkan harta, tetapi orang yang juga beramal sholeh untuk hari kemudian. Orang tersebut akan sibuk beraktifitas dan juga berinfaq atau membantu sesama agar mendapatkan pahala di hari akhir.
Sumber: nandaauliak.blogspot.co.id
pemahaman terhadap agama
Ada 3 hal penting yang sering disebut diperlukan oleh setiap seorang Mukmin yaitu iman, ilmu dan amal. Ketiga hal tersebut saling berkaitan dan harus dimiliki untuk kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Untuk dapat beramal dengan benar, maka seseorang harus memiliki ilmu. Beramal tanpa ilmu akan menimbulkan banyak kerusakan. Sebagai contoh, seseorang yang tidak mengetahui hakikat puasa, maka dia berpuasa hanya menahan haus dan lapar saja, tidak menahan ucapan atau perbuatan keji yang dapat merusak ibadah puasa.
Umar bin Abdul Aziz pernah berkata: “Barang siapa yang beramal tanpa didasari ilmu, maka unsur merusaknya lebih banyak daripada mashlahatnya” (Sirah wa manaqibu Umar bin Abdul Azis, oleh Ibnul Jauzi).
Orang yang ikhlas beramal, tetapi tidak memiliki pemahaman yang benar dapat merusak amalannya dan bahkan dapat memberikan madhorot kepada orang lain. Rasulullah SAW pernah menyampaikan bahwa adalah orang yang sesat padahal mereka melaksanakan sholat, puasa, dan amalan lainnya yang sangat banyak.
Rasulullah SAW bersabda, “(Ada sekelompok kaum), mereka menganggap sholat yang dilakukan oleh kamu sangat kecil bila dibandingkan sholat mereka, dan puasanya dianggap lebih rendah dari puasa mereka. Mereka membaca Al Quran, tetapi tidak melampaui kerongkongan mereka.” (Fathul Bari 6/714).
Imam Ibnu Taimiyah berkata: “Meskipun sholat, puasa dan tilawah Quran mereka banyak, namun mereka keluar dari kelompok ahlus Sunah wal Jamaah. Mereka adalah kaum ahi ibadah, wara’ dan zuhud, tetapi itu semua tidak didasari dengan ilmu.”
Maksudnya mereka beribadah dan membaca Al Quran, tetapi amalan tersebut dilaksanakan hanya sebagai rutinitas, tanpa pemahaman terhadap apa yang dilakukan. Mereka memahami ibadah itu suatu perintah yang harus dilaksanakan tanpa memahami hikmah dibaliknya.
Terkadang pelaksanaan ibadah dibuat untuk rutinitas saja. Ada pelaksanaan sholat Jumat berjamaah dengan khutbah yang berisi nasihat dari beberapa ayat Quran dan doa yang sudah tertulis pada beberapa lembar kertas. Dan cara ini sudah dilakukan bertahun-tahun. Tentu saja sangat disayangkan jamaah yang sholat Jumat di masjid tersebut. Tidak ada nasehat atau taujih yang dapat dipahami dan amal yang dapat dilaksanakan.
Terdapat cerita nyata pada suatu perumahan dimana beberapa ibu rumah tangga terjerat hutang dengan rentenir yang memberikan pinjaman uang dengan bunga yang mencekik. Ternyata para rentenir terebut adalah ibu-ibu yang terlibat aktif dalam pengajian pekanan. Kisah ini menunjukkan bahwa kegiatan pengajian rutin yang dilaksanakan tidak memberikan dampak positif pada aktifitas muamalah yang dilakukan.
Keutamaan seseorang bukan didasarkan pada banyaknya ilmu, hafalan atau amalan, akan tetapi dilihat dari benar dan dalamnya pemahaman terhadap agama Islam secara menyeluruh. Oleh sebab itu, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Satu orang faqih itu lebih berat bagi setan daripada seribu ahli ibadah.”HR. Tirmidzi.
Sahabat Umar bin Khathab ra juga pernah berkata, “Kematian seribu ahli ibadah yang selalu sholat di waktu malam dan berpuasa di siang hari itu lebih ringan daripada kematian orang cerdas yang mengetahui halhal yang dihalalkan dan diharamkan oleh Allah.”
Bagusnya pemahaman terhadap agama mengalahkan faktor yang lainnya. Sebagai contoh, khalifah Umar bin Khathab ra pernah mengangkat sahabat Ibnu Abbas ra yang pada saat itu masih berusia 15 tahun untuk menjadi anggota majelis syuro. Umar bin Khathab ra menjulukinya sebagai “pemuda tua” karena ketinggian pemahamannya pada usia yang sangat muda.
Oleh karena itu berusahalah kita mendapatkan pemahaman yang benar terhadap Islam yaitu pemahaman yang jernih, murni, integral dan universal. Hal ini akan menyelamatkan kehidupan kita di dunia dan akhirat. Ibnul Qayyim pernah berkata, “Benarnya kepahaman dan baiknya tujuan merupakan nikmat terbesar yang Allah berikan kepada hamba-Nya. Tiada nikmat yang lebih utama setelah nikmat Islam melebihi kedua nikmat tersebut. Karena nikmat itulah seseorang memahami Islam dan komitmen pada Islam. Dengannya seorang hamba dapat terhindar dari jalan orang-orang yang dimurkai, yaitu orang yang buruk tujuannya. Juga terhindar dari jalan orang-orang yang sesat, yaitu orang yang buruk pemahamannya, serta akan menjadi orang-orang yang baik tujuan dan pemahamannya.”
Wallahu a’lam.
Sumber: nandaauliak.blogspot.co.id
Umar bin Abdul Aziz pernah berkata: “Barang siapa yang beramal tanpa didasari ilmu, maka unsur merusaknya lebih banyak daripada mashlahatnya” (Sirah wa manaqibu Umar bin Abdul Azis, oleh Ibnul Jauzi).
Orang yang ikhlas beramal, tetapi tidak memiliki pemahaman yang benar dapat merusak amalannya dan bahkan dapat memberikan madhorot kepada orang lain. Rasulullah SAW pernah menyampaikan bahwa adalah orang yang sesat padahal mereka melaksanakan sholat, puasa, dan amalan lainnya yang sangat banyak.
Rasulullah SAW bersabda, “(Ada sekelompok kaum), mereka menganggap sholat yang dilakukan oleh kamu sangat kecil bila dibandingkan sholat mereka, dan puasanya dianggap lebih rendah dari puasa mereka. Mereka membaca Al Quran, tetapi tidak melampaui kerongkongan mereka.” (Fathul Bari 6/714).
Imam Ibnu Taimiyah berkata: “Meskipun sholat, puasa dan tilawah Quran mereka banyak, namun mereka keluar dari kelompok ahlus Sunah wal Jamaah. Mereka adalah kaum ahi ibadah, wara’ dan zuhud, tetapi itu semua tidak didasari dengan ilmu.”
Maksudnya mereka beribadah dan membaca Al Quran, tetapi amalan tersebut dilaksanakan hanya sebagai rutinitas, tanpa pemahaman terhadap apa yang dilakukan. Mereka memahami ibadah itu suatu perintah yang harus dilaksanakan tanpa memahami hikmah dibaliknya.
Terkadang pelaksanaan ibadah dibuat untuk rutinitas saja. Ada pelaksanaan sholat Jumat berjamaah dengan khutbah yang berisi nasihat dari beberapa ayat Quran dan doa yang sudah tertulis pada beberapa lembar kertas. Dan cara ini sudah dilakukan bertahun-tahun. Tentu saja sangat disayangkan jamaah yang sholat Jumat di masjid tersebut. Tidak ada nasehat atau taujih yang dapat dipahami dan amal yang dapat dilaksanakan.
Terdapat cerita nyata pada suatu perumahan dimana beberapa ibu rumah tangga terjerat hutang dengan rentenir yang memberikan pinjaman uang dengan bunga yang mencekik. Ternyata para rentenir terebut adalah ibu-ibu yang terlibat aktif dalam pengajian pekanan. Kisah ini menunjukkan bahwa kegiatan pengajian rutin yang dilaksanakan tidak memberikan dampak positif pada aktifitas muamalah yang dilakukan.
Keutamaan seseorang bukan didasarkan pada banyaknya ilmu, hafalan atau amalan, akan tetapi dilihat dari benar dan dalamnya pemahaman terhadap agama Islam secara menyeluruh. Oleh sebab itu, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Satu orang faqih itu lebih berat bagi setan daripada seribu ahli ibadah.”HR. Tirmidzi.
Sahabat Umar bin Khathab ra juga pernah berkata, “Kematian seribu ahli ibadah yang selalu sholat di waktu malam dan berpuasa di siang hari itu lebih ringan daripada kematian orang cerdas yang mengetahui halhal yang dihalalkan dan diharamkan oleh Allah.”
Bagusnya pemahaman terhadap agama mengalahkan faktor yang lainnya. Sebagai contoh, khalifah Umar bin Khathab ra pernah mengangkat sahabat Ibnu Abbas ra yang pada saat itu masih berusia 15 tahun untuk menjadi anggota majelis syuro. Umar bin Khathab ra menjulukinya sebagai “pemuda tua” karena ketinggian pemahamannya pada usia yang sangat muda.
Oleh karena itu berusahalah kita mendapatkan pemahaman yang benar terhadap Islam yaitu pemahaman yang jernih, murni, integral dan universal. Hal ini akan menyelamatkan kehidupan kita di dunia dan akhirat. Ibnul Qayyim pernah berkata, “Benarnya kepahaman dan baiknya tujuan merupakan nikmat terbesar yang Allah berikan kepada hamba-Nya. Tiada nikmat yang lebih utama setelah nikmat Islam melebihi kedua nikmat tersebut. Karena nikmat itulah seseorang memahami Islam dan komitmen pada Islam. Dengannya seorang hamba dapat terhindar dari jalan orang-orang yang dimurkai, yaitu orang yang buruk tujuannya. Juga terhindar dari jalan orang-orang yang sesat, yaitu orang yang buruk pemahamannya, serta akan menjadi orang-orang yang baik tujuan dan pemahamannya.”
Wallahu a’lam.
Sumber: nandaauliak.blogspot.co.id
Selasa, 17 November 2015
agnezmo janji-janji
Jangan pernah merasa
Kaulah yang istimewa
Bagiku kau lelaki biasa
**Pandai berkata cinta
**Pandai berkata cinta
Tampan dan
berharta
Kau pikir hatiku 'kan tergoda
Jangan samakan aku dengan gadis lainnya
Yang kau pikat dan kau jerat
***Aku bukanlah gadis bodoh..lugu..Bisa kau jadikan permainan
***Aku bukanlah gadis bodoh..lugu..Bisa kau jadikan permainan
Kau sentuh
Kau cumbu
Reff :Janji janji yang kau beri
Reff :Janji janji yang kau beri
Janji janji jadi mimpi
Janji janji tak terbukti
Back to *
Cintaku bukanlah sampah
Back to *
Cintaku bukanlah sampah
Cintaku penuh rasa
Tak bisa kau buat seenaknya
Kau pikir aku bonekamu
Kau pikir aku bonekamu
Bonekamu...
Back to ***
Janji janji yang kau beri
Back to ***
Janji janji yang kau beri
Janji janji jadi mimp
iJanji janji tak terbukti(tak terbukti)
Janji janji yang kau beri
Janji janji yang kau beri
Janji janji jadi mimp
iJanji janji tak terbukt
iJanji janjiJanji
Janji janji..Janji janji yang kau beri
Janji janji..Janji janji yang kau beri
Janji janjiJanji janji jadi mimpi
Janji janji yang kau beri
Janji janji..Janji janji yang kau beri
Janji janji..Janji..
agnezmo falling
I've been on this road
So many days
A million faces
But i'm feeling alone
From city lights
To present storm
From to the las
tBut then ain't home..
When i'm alone, i think of you..
When i'm alone, i think of you..
And i keep falling falling in the edge..
Even thought it's raining.
Even thought it's raining.
.I can keep on smiling..
Coz I know I'm falling into you..
We don't know where we going
We don't know where we going
We just keep in moving
All I know I am falling into you..
Lets just get falling falling falling hiye iye iyee..
Then i meet you there
Then i meet you there
No plan at allIt took me a minute
To just give you my allThat you are there
And i am hereThere a felling
Has there been this clear
When i'm alone, i think of you..
Even thought it's raining.
Even thought it's raining.
I can keep on smiling..
Coz I know I'm falling into you..
We don't know where we going
We don't know where we going
And we just keep in moving
All I know I am falling into you..
Lets just get falling falling falling hiye iye iyee..So lets just get falling falling falling hiye iye iyee..Lets just get falling hiye iye iyee..Lets just get falling hiye iye iyee..
And i keep shining
Lets just get falling falling falling hiye iye iyee..So lets just get falling falling falling hiye iye iyee..Lets just get falling hiye iye iyee..Lets just get falling hiye iye iyee..
And i keep shining
You can keep me burning hiye iye iyee..
When we also can stand by
Drifting a drop usI just knew where we stay for days
Even thought it's raining..
Even thought it's raining..
I can keep on smiling..
Coz I know I'm falling into you..
We don't know where we going
We don't know where we going
And we just keep in moving
All I know I am falling into you..
If i can keep you shining
If i can keep you shining
You can keep me burning hiye iye iyee..
When we saw the sunrise
Drifting out of your eyesI just knew where we stay for days
So lets just get falling falling falling hiye iye iyee..
So lets just get falling falling falling hiye iye iyee..
So lets just get falling hiye iye iyee..
Lets just get falling hiye iye iyee.
Sabtu, 19 April 2014
Langganan:
Postingan (Atom)